Minggu, 27 Oktober 2019

Lelah

Katanya kamu suka hujan,
Tapi kamu malah pake payung.
Katanya kamu suka matahari,
Tapi kamu nyari tempat teduh.
Katanya kamu suka angin,
Tapi kamu menutup jendela.
Katanya kamu suka ladang luas,
Tapi kamu menginjak rumputnya.
Katanya kamu suka langit,
Tapi kamu tidak berusaha untuk terbang.

Itulah alasan mengapa aku selalu cape ketika kamu bilang bahwa kamu mencintaiku.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Berdoa itu berterimakasih

Lagi lagi dapet pelajaran hidup malem ini. Percakapan yg sedikit membuat gua mikir dan semangat. Seseorang yg mampu meyakinkan gua bahwa libatkan Allah di setiap perjalanan hidup kita, Agar dipermudah. Yang terpenting adalah ikhtiar dan berdoa dan ingat juga bahwa berdoa itu tentang berterimakasih bukan meminta. Karena tanpa meminta Allah akan dan sudah tau yang terbaik buat kita, jadi berterimakasihlah atas apa yang Allah berikan pada kita. Karena berdoa itu tentang berterimakasih.

Selasa, 22 Oktober 2019

Kini

Kini langit sudah tidak diatas lagi, kalah oleh sombongnya manusia.
Kini bumi sudah tidak dibawah lagi, terangkat oleh arogannya manusia.
Kini sampah plastik sudah sedikit. Kalah banyak dengan sampah masyarakat.
Kini mata tidak lagi dua, karena selalu memandang dengan sebelah mata.
Kini mulut tidak lagi di depan, karena terbiasa berbicara dibelakang.
Kini dokter sedang mencari obat karena akal sedang meriang.
Kini psikolog banyak orderan, krena gila adalah hal lumrah.
Kini bumi telah hancur dan bersiap menyalahkan orang jujur.
Namun sayang orang jujur kini sudah berbohong.

Kamis, 17 Oktober 2019

Dan waktunya bangkit

Hari ini saya belajar satu hal. Kegagalan yg gua dapetin ini bukan apa-apa. Gua percaya dan akan terus percaya bahwa rencana allah akan lebih indah buat gua, kalo gua selalu semangat dan terus berjuang. Gua tadi abis nonton chanel youtub seorang gadis yang terkena penyakit kanker, dan gua sangat salut ke dia karena dengan adanya penyakit kanker itu dia bukan menjadi orang yg putus asa, dan menyerah untuk hidup. Dia malah menjadi manusia yang lebih baik dan gua liat justru membuat orang orang di sekitarnya mendapatkan kebaikan juga. Yes Allah is the best of planner. Dont worry dude.

Senin, 14 Oktober 2019

Nuhun badag

Hari ini. Malam ini. Saya merasa semua kenangan masuk ke kepala saya kembali. Sekilas semua memaksa untuk di ingat. FOUNDRY satu kata sejuta kenangan. Mulai dari kenangan manis tentang mengenal seseorang wanita yg membuat saya kecewa sekaligus menjadi bahan pengingat malam ini. Serta kenangan kebersamaan tentang arti persahabatan dan permasalahan. Terimakasih kalian telah membentuk saya seperti ini. Walaupun di lihat oleh orang saya belum dewasa. Tapi inilah saya. Tak perlu menjadi orang lain untuk menjadi orang yg di sukai banyak orang. Hari ini. Malam ini saya memutuskan untuk memperbaiki hubungan saya dengan seseorang wanita tersebut. Namun saya tidak ingin sakit kembali. Saya ingin menghilang namun di fikiran saya masih tetap ada dia. Jika saya diberi satu keinginan, saya memilih tidak pernah mengenal dia. Saya bingung. Antara memperbaiki atau menghilangkan semua kenangan. Yg saya tau semakin saya mencoba melupakan maka semakin saya mengingatnya. Ya, saya masih bingung. Tapi saya sudah tidak menginginkannya lagi. Tapi saya tidak ingin merasakan sakit hati kembali. Cukup. Terimakasih

Allah is the best of planner

Hari ini gua merasa kecewa dan merasa terpukul dengan diri sendiri.
Apakah benar tuhan itu ada?
Apakah benar doa doaku itu tuhan dengar?
Apakah benar semua kabaikan ku di perhitungkan?

God is the best of planner. Yes, i believe it. Dan gua tau Allah akan memberikan ujian ke gua karena doi tau gua bisa lewatin dan hadapin ujian ini. Tapi tetep aja. gua manusia biasa cuy saat ekspetasi tidak sesuai dengan realita akan membuat kita kecewa dan terpukul seperti yg gua rasain hari ini.

Gua masih menunggu rencana Allah yg begitu menakjubkan buat gua. Namun gua selalu pesimis, sebagai manusia yang tidak sempurna gua merasa terlalu banyak berdoa dan sedikit beribadah, gua merasa bahwa gua berdoa hanya untuk meminta. Sedangkan menurut gua, berdoa itu tentang berterimakasih bukan meminta. Gua selalu mencoba berterimakasih atas apa yg sudah Allah berikan ke gua, kenapa gua tidak meminta? Karena gua yakin Allah is the best of planner. Insyaallah

Hari ini gua mencoba untuk berterimakasih atas semua kegagalan yang gua alami sekarang, dan gua berterimakasih sangat jiga di beri kesempatan kembali.

Cukup cuy. Aku lelah


Cukupkan kesendirian, aku lelah.
Entah sisi mana dalam diri ini yang tampak oleh orang sekitar, yang aku tahu aku kesepian.

Ini menyiksaku, aku seperti sang munafik, menghibur dengan canda tawa, yang mana sebenarnya aku lebih membutuhkannya daripada mereka.

Aku berdiri di satu tempat melihat keramaian, memandang sekitar, bising sekali, melihat pria datang dengan dua gelas minuman ditangan, menghampiri wanita dengan tatapan, "mari kita saling kenal" pria memberikan segelas minumannya kepada si wanita yang tidak nampak haus, namun tetap menerima gelas pemberian dari si pria, mereka berdua tersenyum. Berhasil. Aku? Aku ditengah kebisingan terlarut dalam pandangan nyata ku sendiri, aku melamun, aku terisak, aku menangis, aku diam, bukankah tangisan tanpa air mata adalah sakit?

Kekosongan hati bukan perkara sederhana, menemukan pengisinya juga hal berbeda dan sudah tentu lebih sulit. Lalu kemudian aku bertanya? Apa yang harus kulakukan untuk membantu hati sekaratku? Sayang sekali jawabannya tidaklah mutlak, jawaban itu memicu lagi pertanyaan lain, "sampai kapan?" Karna aku hanya bisa menjawab, "tunggu."

Mengapa aku tidak bisa membawa 2 gelas minuman dan menghampiri seorang wanita? Bukankah aku berani? Atau aku terlalu takut? Tapi takut untuk apa? Apakah aku takut untuk bahagia? Tidak, bukan itu masalahnya. Aku adalah banyak sisi kehidupan, aku bukan hidup untuk diriku sendiri, aku hidup untuk orang tua, adik, kakak, teman, rekan kerja dan mungkin aku juga hidup untuk kesepian.

Lalu setelah semua yang kulakukan untuk orang lain, adakah orang lain yang akan menyelamatkanku? Menemaniku? Mendengar keluhku, kesahku, dan memeluk untuk menghangatkan dinginnya hatiku? Datanglah, temani dan sayang aku.

Untuk tulang rusukku, dari jodohmu. I love you

dari seseorang yang kehabisan cara membuktikan rasa cintanya


Rasanya semua terjadi begitu cepat, kita berkenalan lalu tiba-tiba merasakan perasaan yang aneh. Setiap hari rasanya berbeda dan tak lagi sama. Kamu hadir membawa banyak perubahan dalam hari-hariku. Hitam dan putih menjadi lebih berwarna ketika sosokmu hadir mengisi ruang-ruang kosong di hatiku. Tak ada percakapan yang biasa, seakan-akan semua terasa begitu ajaib dan luar biasa. Entahlah, perasaan ini bertumbuh melebihi batas yang kutahu.

Aku menjadi takut kehilangan kamu. Siksaan datang bertubi-tubi ketika tubuhmu tidak berada di sampingku. Kamu seperti mengendalikan otak dan hatiku, ada sebab yang tak kumengerti sedikitpun. Aku sulit jauh darimu, aku membutuhkanmu seperti aku butuh udara. Napasku akan tercekat jika sosokmu hilang dari pandangan mata. Salahkah jika kamu selalu kunomorsatukan?

Tapi... entah mengapa sikapmu tidak seperti sikapku. Perhatianmu tak sedalam perhatianku. Tatapan matamu tak setajam tatapan mataku. Adakah kesalahan di antara aku dan kamu? Apakah kamu tak merasakan yang juga aku rasakan?

Kamu mungkin belum terlalu paham dengan perasaanku, karena kamu memang tak pernah sibuk memikirkanku. Berdosakah jika aku seringkali menjatuhkan air mata untukmu? Aku selalu kehilangan kamu, dan kamu juga selalu pergi tanpa meminta izin. Meminta izin? Memangnya aku siapa? Kekasihmu? Bodoh! Tolol! Hadir dalam mimpimu pun aku sudah bersyukur, apalagi bisa jadi milikmu seutuhnya. Mungkinkah? Bisakah?

Janjimu terlalu banyak, hingga aku lupa menghitung mana saja yang belum kamu tepati. Begitu sering kamu menyakiti, tapi kumaafkan lagi berkali-kali. Lihatlah aku yang hanya bisa terdiam dan membisu. Pandanglah aku yang mencintaimu dengan tulus namun kau hempaskan dengan begitu bulus. Seberapa tidak pentingkah aku? Apakah aku hanyalah persimpangan jalan yang selalu kau abaikan – juga kautinggalkan?

Apakah aku tak berharga di matamu? Apakah aku hanyalah boneka yang selalu ikut aturanmu? Di mana letak hatimu?! Aku tak bisa bicara banyak, juga tak ingin mengutarakan semua yang terlanjur terjadi. Aku tak berhak berbicara tentang cinta, jika kauterus tulikan telinga. Aku tak mungkin bisa berkata rindu, jika berkali-kali kauciptakan jarak yang semakin jauh. Aku tak bisa apa-apa selain memandangimu dan membawa namamu dalam percakapan panjangku dengan Tuhan.

Sadarkah jemarimu selalu lukai hatiku? Ingatkah perkataanmu selalu menghancurleburkan mimpi-mimpiku? Apakah aku tak pantas bahagia bersamamu? Terlau banyak pertanyaan. Aku muak sendiri. Aku mencintaimu yang belum tentu mencintaiku. Aku mengagumimu yang belum tentu paham dengan rasa kagumku.

Aku bukan siapa-siapa di matamu, dan tak akan pernah menjadi siapa-siapa. Sebenarnya, aku juga ingin tahu, di manakah kauletakkan hatiku yang selama ini kuberikan padamu. Tapi, kamu pasti enggan menjawab dan tak mau tahu soal rasa penasaranku. Siapakah seseorang yang telah beruntung karena memiliki hatimu?

Mungkin... semua memang salahku. Yang menganggap semuanya berubah sesuai keinginanku. Yang bermimpi bisa menjadikanmu lebih dari teman. Salahkah jika perasaanku bertumbuh melebihi batas kewajaran? Aku mencintaimu tidak hanya sebagi teman, tapi juga sebagai seseorang yang bergitu bernilai dalam hidupku.

Namun, semua jauh dari harapku selama ini. Mungkin, memang aku yang terlalu berharap terlalu banyak. Akulah yang tak menyadari posisiku dan tak menyadari letakmu yang sengguh jauh dari genggaman tangan. Akulah yang bodoh. Akulah yang bersalah!

Tenanglah, tak perlu memerhatikanku lagi. Aku terbiasa tersakiti kok, terutama jika sebabnya kamu. Tidak perlu basa-basi, aku bisa sendiri. Dan, kamu pasti tak sadar, aku berbohong jika aku bisa begitu mudah melupakanmu.

Menjauhlah. Aku ingin dekat-dekat dengan kesepian saja, di sana lukaku terobati, di sana tak kutemui orang sepertimu, yang berganti-ganti topeng dengan mudahnya, yang berkata sayang dengan gampangnya.

dari seseorang yang kehabisan cara
membuktikan rasa cintanya

Mengapa kita bor?

Mengapa kita harus ikhlas disaat kita merasakan kecewa?
Mengapa kita harus berani disaat kita dihantui rasa takut?
Mengapa kita harus berlari disaat kita merasakan lelah?
Mengapa kita harus bersabar disaat kita penuh amarah?
Mengapa kita harus senang disaat sedang terpuruk?
Mengapa kita harus berjuang disaat kita diacuhkan?
Mengapa kita harus dermawan disaat kita selalu direndahkan?
Mengapa kita harus peduli disaat kita tidak di hargai?
Mengapa kita harus berubah disaat kita mendapatkan kritikan?
Mengapa kita harus berpisah disaat kita merasakan dekat?
Mengapa kita harus selesai disaat kita baru memulai?
Mengapa kita harus bertanya disaat kita memiliki jawaban?
Mengapa kita harus bermimpi disaat kita mencoba meraihnya?
Mengapa?
Mengapa kita, mengapa tidak mereka?.

duniawi

I think it’s enough for me to stay in this cruel world, I’m really tired of everything that’s getting worse day by day. I’m done, Thanks to ...